PUSAT Studi Tawanan Palestina (PPCs) mengklaim kebijakan yang dibuat Israel, bertujuan untuk membunuh tahanan Palestina secara perlahan. Dengan cara menempatkan tahanan di sel isolasi.
Dilansir PIC pada hari Senin (18/1/2016), laporan terbaru menunjukkan, delapan tahanan Palestina diisolasi dalam sel berbeda. Tepatnya di sel tahanan Megido Israel. Mereka mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kebijakan tahanan ini, ditentukan oleh intel Israel, Shin Bet. Intel itu berwenang untuk mengatur perawatan kesehatan dan masa tahanan Palestina.
“Delapan tahanan terisolasi. Mereka hanya diizinkan untuk keluar sel selama satu jam per hari. Dengan kondisi kaki dirantai besi,” ujar Riyadh al-Ashqar, juru bicara tahanan.
Ia menambahkan, para tahanan tidak diizinkan untuk menerima kunjungan dari keluarga dan pengacara. Selain itu, mereka tidak diberikan izin untuk memakai jam tangan, sebagai pengingat waktu.
“Mereka tidak diperbolehkan untuk melaksanakan sholat Jum’at. Serta tidak diberi alat kebersihan untuk membersihkan sel mereka, yang penuh dengan serangga dan hewan pengerat, Karena adanya toilet di dalam sel,” paparnya.
Beberapa dari mereka dilaporkan menderita masalah kesehatan yang serius. Seperti Mousa Sufan, 41, yang menderita kanker leher selama beberapa tahun terakhir. Mirisnya, ia tidak diberikan perawatan apapun oleh pihak Israel.
Dengan demikian, PPCs mengimbau kelompok-kelompok hak asasi manusia, untuk menindaklanjuti berkas dari tahanan Palestina. Serta, mengakhiri kejahatan Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar