Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 Januari 2016

Kisah Gadis Muslimah London, Selamat dari Pembunuhan Berkat Al Qur’an

Tidak ada komentar:
 
 
Kisah nyata ini dialami oleh seorang gadis Muslimah asal Arab yang tinggal di London. Suatu hari ia memenuhi undangan temannya hingga tengah malam. Meski rumahnya jauh, ia harus pulang malam itu juga.

“Naik bus saja ya. Meski agak lama tapi relatif lebih aman daripada kereta (subway). Di sini sering terjadi tindak kejahatan dan pembunuhan di malam hari, apalagi di stasiun bawah tanah yang biasanya sepi,” temannya menasehati ketika ia berpamitan pulang.

Gadis muslimah ini hanya berpikir bagaimana caranya agar ia cepat sampai di rumah. Karenanya ia memutuskan naik kereta api. Dan ternyata benar. Stasiun sepi. Di ruang tunggu, ia melihat seorang laki-laki yang mencurigakan. Hanya mereka berdua yang ada di sana. Sempat takut, tapi ia kemudian cepat menenangkan diri. Ia berlindung kepada Allah dan membaca surat-surat Al Qur’an yang dihafalnya. Ia pun berhasil melewati laki-laki tersebut dengan aman, lalu naik kereta dan tibalah ia di rumahnya.

Keesokan harinya, gadis Muslimah ini dikejutkan dengan berita pembunuhan yang ia baca di surat kabar. Pembunuhan itu terjadi di stasiun yang sama, persis lima menit setelah kepergiannya meninggalkan stasiun itu. Di berita itu juga disebutkan, polisi berhasil menangkap pembunuhnya.

Penasaran dengan peristiwa itu, ia datang ke kantor polisi untuk melihat siapa pembunuhnya. Ternyata pelaku adalah laki-laki yang telah dilihatnya semalam. Setelah meyakinkan polisi, ia diberikan kesempatan bertanya kepada laki-laki tersebut.

“Apakah engkau mengingatku?” tanya gadis Muslimah itu.
“Apakah aku mengenalmu?” jawab laki-laki itu sambil berusaha mengingat gadis di depannya.
“Aku bertemu denganmu di stasiun sebelum kejadian tersebut”
“Ya, aku ingat sekarang”
“Mengapa engkau membiarkan aku, tidak membunuhku saat itu?”
“Jangan bercanda. Bagaimana aku akan membunuhmu sementara ada dua pengawal berbadan besar yang mengikutimu?”

Allahu akbar! Rupanya Allah menyelamatkan gadis muslimah itu dengan mengirimkan dua penjaga untuknya. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi semalam.

Saudariku sahabat webmuslimah, kapan pun engkau merasa terancam bahaya, berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pelindung dan tidak ada pelindung kecuali Dia. Kapan pun engkau merasa takut, bergantunglah hanya kepadaNya. Ingatlah Dia, niscaya Dia mengingatmu. Berdoalah kepadaNya dengan doa yang sungguh-sungguh, niscaya Dia mengabulkan doamu.

Seperti kisah nyata yang ditulis Syaikh Ahmad Abduh Iwadh dalam buku La Tai’asu min Ruuhillah (Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah) di atas. Ketika seorang hamba benar-benar berdoa, berlindung dan bergantung kepadaNya, maka Dia akan melindunginya dengan berbagai cara yang kadang-kadang hambaNya sendiri tidak tahu bahwa Allah melindunginya dengan caraNya.

Dan janganlah kosongkan dirimu dari Al Qur’an. Hafalkanlah firman-firmanNya, sesuai kemampuan dan kesanggupanmu. Sesungguhnya dengan menghafal Al Qur’an, engkau bisa membacanya kapan pun. Dan dengan membacanya, engkau mengingatNya. Ketika engkau menghayati maknanya, sesungguhnya engkau berusaha lebih dekat denganNya. Dan Dialah yang menjagamu dan menjaga seluruh penghafal Qur’an.

Suamiku Jarang Menyentuh Ku, Padahal Ia Taat Dalam Beribadah

Tidak ada komentar:
 
 
Wahai Syaikh, suamiku sebenarnya adalah lelaki yang shalih. Ia taat beribadah, tak pernah meninggalkan shalat lima waktu. Hanya saja, ia jarang menyentuhku. Ia suka berada di ruang kerjanya hingga tidur di sana. Saat aku terbangun, aku dapati diriku sendirian di kamar. Hingga pagi.

Aku tidak curiga suamiku selingkuh. Bahkan aku tidak curiga jika suamiku menyukai perempuan lain. Ia taat beribadah dan menjalankan perannya di keluarga lebih baik dariku. Ia tipe suami dan ayah yang setia. Ia juga memperlakukanku dan anaknya dengan lembut. Namun aku merasa terhina dan tersiksa ketika ditinggal sendirian di kasur. Apalagi akhir-akhir ini, ia semakin jarang tidur berdua denganku. Kami baru berhubungan saat aku memintanya. Aku terkadang menangis sendiri.

Aku tidak tahu apakah ini disebabkan kehidupan keluarganya di masa kecil yang ayahnya sering meninggalkan keluarga atau apa? Atau justru ini kesalahanku? Aku merasa tidak dicintai kalau dibiarkan sendiri semacam ini. Apa yang harus kulakukan, Syaikh?
Perbaiki Komunikasi, Ingatkan Suami

Saudariku, engkau perlu bicara terbuka dan terus terang kepada suamimu. Gunakan pendekatan agama, logika ilmiah, psikologi, bahwa istri itu perlu digauli. Bahwa engkau sebagai istri bukan hanya membutuhkan nafkah lahir tetapi juga membutuhkan nafkah batin. Bahwa engkau sebagai istri bukan hanya menginginkan disayang, tetapi juga ingin dicintai dan salah satu bukti cinta suami kepada istrinya adalah melewati malam bersama.

Engkau perlu memahamkan suami bahwa kemunduran hasrat dan syahwatnya yang kemudian bermalam-malam meninggalkanmu, bagimu itu berarti ia tidak cinta padamu. Atau cintanya berkurang. Dan mengecewakan dirimu serta membuatmu bersedih hingga menangis sendiri. Membaca pribadi suamimu dari cerita di atas, insya Allah suamimu akan berubah jika engkau benar-benar memahamkannya. Sampaikan dengan lembut, sampaikan dengan nada penuh kasih. Jangan gengsi dan jangan malu. Bisa jadi selama ini ia tidak mengerti atau ada masalah komunikasi.

Karena suamimu adalah lelaki yang taat beragama, agaknya pendekatan agama lebih mengena untuknya. Bahwa suami memiliki kewajiban terhadap istrinya, demikian pula istri memiliki kewajiban terhadap suaminya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“Dan para wanita memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf” (QS. Al Baqarah : 228)

Dengan cara yang sebaik-baiknya, ingatkan suamimu akan perkataan Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu: “Demi Allah, sesungguhnya seorang dari kita harus menunaikan syahwatnya, sekalipun terpaksa.”

Maqalah ini agaknya dilatari oleh adanya seseorang yang tidak suka melakukan hubungan suami istri karena menganggapnya akan mensibukkan pikirannya atau sebab lain. Tetapi, ia harus melakukan hal itu, demi cintanya kepada istrinya. Demi menunaikan hak istrinya.

7 Golongan Orang-orang Yang Didoakan Malaikat Ketika Mereka Hidup

Tidak ada komentar:
 
 
Dalam Islam, ketika seseorang menjadi sangat taat maka mereka akan didoakan oleh para Malaikat, dan inilah orang-orang yang didoakan Malaikat karena ketaatan mereka dalam masalah agama dan tauhid. Ternyata, banyak alasan mengapa orang bisa didoakan oleh malaikat dan kali ini akan kita bahas 7 alasan mengapa seorang manusia hidupnya akan dipenuhi oleh doa-doa yang berasal dari malaikat.

Adapun orang-orang yang didoakan malaikat ketika mereka masih hidup adalah orang-orang berikut ini:

1. Mereka yang tidur dalam keadaan setelah berwudhu atau bersuci. 

Hal ini dirawayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar, dimana dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW berkata tentang mereka yang tidur dalam keadaan suci (setelah berwudhu) maka ia akan ditemani oleh malaikat di dalam pakaiannya. Orang tersebut juga baru akan terbangun ketika malaikat berdoa kepada Allah untuk mengampuninya. Hadist ini dinilai shahih.

2. Orang yang menunggu shalat sambil duduk. 

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa seseorang yang duduk saat menunggu shalat termasuk dalam golongan yang didoakan oleh malaikat. Ketika orang tersebut duduk, para malaikat akan ikut duduk sambil berdoa untuk pengampunannya.

3. Orang-orang yang shalat di shaf depan juga akan mendapatkan doa dari malaikat.

Dimana ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Imam Abu Dawud dari Barra’ bin ‘Azib. Rasulullah berkata bahwa Allah beserta para malaikat akan dengan senang hati bershalawat untuk mereka yang berdiri di barisan paling depan saat shalat berjamaah.

4. Malaikat akan ikut berkata “amin” saat seorang imam shalat selesai membaca surat Al Fatihah. 

Hal ini lah kenapa kita dianjurkan untuk mengucap amin karena bertepatan dengan doa malaikat untuk menghapuskan dosa masa lalu kita.

5. Mereka yang menunaikan shalat shubuh dan ‘ashar mereka di Masjid dan secara berjamaah. 

Penyebab hal ini adalah karena malaikat akan berkumpul saat shalat shubuh. Doa malaikat untuk golongan ini adalah agar Allah mengampuni mereka saat hari kiamat tiba.

6. Seorang manusia yang berusaha menjenguk orang lain ketika sakit akan mendapatkan keuntungan doa dari malaikat. 

Rasulullah bersabda seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ali bin Abu Thalib bahwa Allah akan mengutus 70.000 malaikat yang akan bershalawat sepanjang siang dan malam hingga shubuh tiba bagi mereka yang melakukan hal tersebut.

7. Golongan lain yang mendapatkan keistimewaan didoakan oleh malaikat adalah mereka yang mengajarkan kebaikan pada orang lain. 

Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah bahwa ketika ada orang yang mengajarkan kebaikan maka tidak hanya malaikat bahkan seluruh isi langit dan bumi akan bershalawat demi orang tersebut.

Sebenarnya masih banyak daftar orang-orang yang mendapatkan keistimewaan luar biasa untuk dapat didoakan langsung oleh makhluk-makhluk yang paling dekat dengan Allah SWT, tapi karena keterbatasan tempat, maka hanya orang-orang dalam daftar kecil inilah orang-orang yang didoakan malaikat.

Masjid Paris Dibuka Hari Minggu, Ribuan Non-Muslim Datang Berbondong

Tidak ada komentar:
 
 
Hari Minggu (10/1) akhir pekan lalu, masjid-masjid di Prancis membuka pintu mereka terhadap non-Muslim dalam upaya mendorong integrasi dan mematahkan stereotip negatif terhadap umat Islam. Acara tersebut dilakukan menandai satu tahunnya serangan di kantor Charlie Hebdo yang terjadi pada 7 Januari 2015 lewat.

Upaya tersebut dipuji sebagai langkah pertama dalam mematahkan ketakutan masyarakat atas tuduhan negatif terhadap umat Islam, khususnya di Paris.

Para pengunjung dari semua latar belakang agama datang dan memasuki masjid. Setidaknya ada 2.400 orang berkunjung ke masjid di kota Paris hingga Toulouse. Para wisatawan dapat mengunjungi masjid, berbicara dan bertemu dengan kaum Muslimin sambil minum teh dan makanan ringan.

Acara tersebut digelar menandai peringatan satu tahun serangan di kantor Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi yang menewaskan 17 orang.

Seorang peneliti di Toulouse 1 University Capitole, Rim-Sarah Alouane, mengatakan kepada Aljazeera, Minggu (10/1), selama ini Muslim tak hanya jadi target pemerintah tapi juga kelompok sayap kanan ekstrem. Selain itu, sentimen anti-Muslim juga terus berkembang.

Acara pembukaan masjid untuk umum tersebut, menurutnya, sangat baik untuk menunjukkan bahwa Muslim bersedia merangkul dan menjunjung perdamaian.

Saat rencana program tersebut diumumkan pada Desember lalu, Presiden CFCM Anouar Kbibech mengatakan acara ini bertujuan mengatasi rasa ketidakpercayaan dan kecurigaan terhadap Muslim. Ia berharap di 2016 semua warga negara dari semua agama dan mereka yang tidak beragama dapat berkerjasama menuju persatuan.

Ada sekitar 5,5 juta hingga 6,2 juta Muslim di Prancis, atau sekitar 7,6 persen dari total penduduk.

Yasser Louati, juru bicara Kelompok Penentang Islamofobia (CCIF) di Prancis, mengatakan bahwa acara tersebut harus sering dilakukan dengan lebih baik lagi agar masyarakat semakin mengetahui kebenaran tentang Islam.

Kulepaskan Jilbab Ini Demi...

Tidak ada komentar:
 
 
SATU pesan BBM masuk. Dari seorang junior waktu sekolah yang juga pernah sama-sama bekerja di kantor lama kami.

“Kak, aku diterima jadi resepsionis di salah satu PT di kawasan XXX.”

Aku pun segera mengetik balasan, “Ohya? Wahh … Alhamdulillah yaa, Mel! Selamat!”

“Tapi Kak ….”

“Tapi apa?”

“Aku harus lepas jilbab.”

Hatiku seketika bergemuruh.

Bagaimana mungkin Amel (bukan nama sebenarnya) bisa goyah begini. Gadis cantik yang belum lama menggunakan hijab itu kan tahu sendiri, bagaimana reaksi orang-orang di kantor keempatku, waktu ada salah satu karyawatinya yang melepas jilbab. Ternyata setelah ditelusuri penyebabnya, tak lain karena dia nekat berpacaran dengan pria non muslim. Sudah pacaran … dengan non muslim pula. Belum nikah saja, jilbab sudah ditanggalkan. Bagaimana kalau sudah menikah? Masihkah iman Islam terpatri dalam hati?

“Astaghfirullah, Mel. Jangan,” ketikku mengingatkan.

“Tapi, Kak. Aku butuh pekerjaan. Kakak kan tahu, aku harus ngebiayain kuliah sendiri.”

“Iya, aku tahu, Mel. Tapi apa kamu gak percaya, Allah lah Yang Maha Pemberi rezeki?”

“Percaya, Kak. Tapi aku bener-bener buntu, Kak. Aku harus dapet pekerjaan secepatnya.”

“Loh, waktu di sini, kamu mau diperpanjang kontraknya dan boleh berjilbab, kamu gak mau.”

“Iya Kak. Tapi kalo di situ aku udah nggak betah. Orang-orangnya rese. Kakak sendiri kan juga mau resign dari situ?” Amel kembali menyanggah.

“Iya, Mel. Aku tahu. Tapi, setidaknya di sini kamu boleh berjilbab. Walaupun di sini gajinya di bawah UMR, setidaknya kita nggak disuruh lepas jilbab.”

“Iya sih, Kak.”

“Pikirin lagi semuanya baik-baik, Mel. Istikharah. Belum tentu juga nanti di sana kamu betah.”

“Aku kayaknya nggak ada pilihan lain deh, Kak. Aku sudah tanda tangan kontrak. Senin depan aku mulai kerja. Tapi di luar PT, aku tetap berjilbab kok, Kak.”

“Kenapa kamu baru bilang setelah tanda tangan kontrak? Ya Allah, andai aku punya cukup uang buat minjemin kamu bayar biaya kuliah, Mel. Sedih aku. Ngerasa nggak guna jadi temen.” Aku mengetik pesan dengan hati yang runyam.

Ketika melihat teman baru berhijab, aku bahagia bukan kepalang. Begitu juga sebaliknya, ketika mengetahui seseorang harus membuka hijabnya. Aku seketika lemas. Merasa gagal. Berlebihan? Yaa … tapi sungguh itu yang kurasakan.

Kalian tahu apa yang terjadi bahkan tak sampai sebulan kemudian? Amel kembali mengirim pesan padaku.

“Kak! Kakak benar. Aku gak betah di sini, Kak!”

“Ya Allah, Mel … kenapa??”

“Kerjaanku di sini ternyata nggak cuma jadi resepsionis, Kak. Tapi serabutan, bantuin kerjaan bagian lain juga. Belum lagi, tiap hari lobby tempatku bekerja bau asap dupa. Di sini juga ada beberapa patung yang dikramatkan, Kak.”

“Dikramatkan gimana?”

“Iya. Patung-patung itu dirawat khusus, Kak. Nggak boleh sampai kenapa-kenapa. Semacam sesuatu yang sangat penting buat yang punya PT.”

Laporkan iklan?

“Astaghfirullah. Terus gimana, Mel?”

“Belum tahu, Kak. Aku coba bertahan. Tapi kalau nggak kuat, mungkin aku akan resign.”

“Loh, bukannya kamu udah tanda tangan kontrak selama beberapa bulan ke depan? Memangnya di sana nggak ada pinalti?” tanyaku lagi.

“Ada sih, Kak.”

“Lahhh, terus? Duitnya gimana?”

“Aku kabur aja nanti, Kak. Biar nggak usah bayar uang pinalti, karena keluar sebelum kontrak selesai.”

“Ya Allah, Amel ….”

“Huhuhu … aku nyesel, Kak. Coba aja aku ikutin apa kata Kakak waktu itu.”

Entah bagaimana caranya, berita terakhir yang kudapatkan akhirnya Amel keluar dari PT itu. Dan Alhamdulillah, saat ini dia sudah berjilbab kembali, bahkan lebih syar’i.

“Kali ini semoga istiqomah yaa, Mel. Belajar dari pengalaman kemarin.” Aku mengirim pesan, usai mengetahui bahwa ia kembali berhijab.

“Iya, Kak. In Syaa Allah. Aku nggak akan sampai lepas jilbab lagi! Doain aku ya, Kak.”

“As always, Dear. Kita saling mendoakan yaa ….”

“Iya Kaaak.”

Ohya!
Temanku yang satu lagi juga Alhamdulillah sudah putus dengan pacarnya. Dan kini ia pun berhijab kembali. Doakan kami semua istiqomah yaa. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.

Aku pun pernah sampai melepas jilbab, saat pertama kali bekerja usai lulus SMK, pada tahun 2007. Menyesal bukan main. Karena perlakuan para lelaki ketika melihatku dengan dan tanpa hijab, itu berbeda sekali. Padahal saat itu aku masih memakai penutup kepala. Hanya saja leher dan tangan dari sikut ke bawah, kelihatan keman-mana.

Alhamdulillah. Setahun kemudian, usahaku mencari pekerjaan lain, akhirnya membuahkan hasil. Aku diterima di sebuah perusahaan yang membolehkan semua karyawatinya untuk berhijab.

Untuk selanjutnya, di perusahaan ketiga, keempat dan kelima yang tak lain adalah tempatku bekerja sekarang, Alhamdulillah! Aku bebas menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslimah, yakni menutup aurat.

Tiga kali, ada pengalaman interview dengan orang asing. Satu bule, orang Korea, dan yang ketiga orang Jepang. Tentu perasaan ketar-ketir karena aku menolak berjabat tangan dengan mereka. Yang sama orang Korea, tidak ada kelanjutan alias ditolak bekerja di sana. Yang sama bule, juga Alhamdulillah sempat diberi tahu diterima, cuma aku yang mundur, karena lokasi kerja yang ditawarkan di Meruya. Terlalu jauh, bagiku yang tinggal di Bekasi.

Yang orang Jepang ini lucu. Namanya Mr. Hiroyuki. Pada suatu kesempatan makan malam bersama teman sebagian yang lain, seorang teman yang tidak berjilbab mendekati beliau untuk difoto. Spontan, Hiroyuki-san berkata sambil memeragakan ‘jilbab’ dengan kedua tangannya.

“Woman with … no touch yaa? Kalau tidak pakai, boleh touch.” Beliau bingung menyebut jilbab itu apa, makanya hanya memeragakan dengan menyatukan kedua tangannya, yang kemudian dinaikkan ke atas kepala.

Kami tertawa. Maksud beliau adalah : perempuan dengan penutup kepala tidak boleh disentuh ya? Kalau tidak pakai, baru boleh.

See? Orang asing yang bukan muslim pun bahkan bisa menyimpulkan demikian.

Eits!
Ini bukan berarti kalian boleh touch touch wanita tanpa hijabbbbb yaaahhh! Awas lohhhh! Bukan mahrooooom!

Pertahankan hijabmu semampumu, saudariku.
Ingat! Bahkan ada suatu informasi bahwa : perempuan-perempuan di Gaza tidur pun menggunakan hijabnya. Ketika ditanya kenapa, jawaban mereka, “Agar jika sewaktu-waktu rumahku dibom, jasadku dapat ditemukan dalam keadaan menutup aurat.”

Ma Syaa Allah!

Semoga kita semua bisa senantiasa menjaga hijab ini hingga kematian menjemput kita kelak. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.
 
back to top