Sabtu, 13 Juli 2013

Doa Memohon Kekuatan untuk Mempertahankan Keimanan dalam Beribadah

Tidak ada komentar:


Assalamu’alaikum, bismillah.

Keimanan seseorang kadang kala mengalami berbagai proses pasang surut karena situasi dan kondisi keadaan sekitarnya. Bisa jadi saat ini kita sedang giat-giatnya beribadah, mungkin karena sedang dalam euforia Ramadhan, mungkin setelah Ramadhan selesai iman kita jadi mlempem lagi. Atau bahkan saat ini kita yang tengah bergelora nafsu ibadahnya nanti sore atau besok udah kembali bermalas-malasan karena suatu hal lain yang dipikirkan. Ya memang begitulah adanya, kenyataannya, bahwa iman terkadang fluktuatif.

Sehubungan dengan itu, terdapat pepatah yang dapat digunakan sebagai inspirasi menghadapi situasi tersebut. 

Hari ini harus lebih baik daripada hari esok”
Mungkin kita semua lebih seringnya mendengar pepatah “hari ini harus lebih baik daripada kemarin”, tetapi yang unik di sini adalah hari esok. Mengapa justru hari esok? Sebab di sini kita mulai harus berpikir jauh ke masa depan. Sebab kita tidak akan tau apakah masa depan atau hari esok itu ada atau tidak. Bisa jadi kita tidak diberi kesempatan untuk menyambut hari esok, bisa jadi ini adalah hari terakhir kita, tidak ada kesempatan untuk menjadi pribadi yang baik selain hari ini, SEKARANG.

Menyangkut masalah iman, korelasi paling sederhananya adalah kita tidak tau apakah iman kita besok akan naik atau turun. Kita juga tidak tau apa kejadian yang akan menimpa kita besok yang dapat mempengaruhi keimanan kita. Mungkin besok kita sakit? Sehingga kita tidak bisa beribadah maksimal sepeti saat kita sehat. Intinya adalah sangat penting untuk TIDAK MENUNDA melakukan yang terbaik.

Salah satu faktor penyebab naik turunnya iman adalah lingkungan pergaulan. Siapa yang bergaul dengan sekumpulan pemabuk pasti tidak akan merasakan semangat beribadah seperti jika seseorang berada dalam sekumpulan majelis pengajian.

Dalam sebuah hadits dikisahkan bahwa ada seorang pemuda pada masa Rasulullah yang merasa sangat nyaman hatinya bila berada di sekeliling Nabi Muhammad SAW dan sahabat. Dia merasakan gelora iman yang sangat besar untuk selalu taat melaksanakan ibadah. Suatu hari dia berbicara dengan Rasulullah, dia takut jikalau imannya yang begitu membara tersebut hanya dia miliki saat dia berada di sekelulung Rasul dan sahabatnya saja, dan begitu dia jauh maka iman kembali surut.

Kemudian sambil memegang tangan pemuda tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Demi Allah, aku benar-benar mencintaimu. Maka janganlah kamu lupa untuk membaca doa di setiap akhir shalat: ‘Allahumma a’innii ‘ala dzikrika wa syukrika, wa husni ‘ibaadatik.’ (Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah dengan baik kepada-Mu).” (HR. An Nasa’i [1303]  dan Ahmad [21614]  Sahih Sunan Abu Dawud.)
================================

 “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika’”

Artinya: ” Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah dengan baik kepada-Mu”

Bila kita pahami kata demi kata dalam doa tersebut, akan kita rasakan betapa dalam makna doa tersebut dalam bersungguh-sungguh memohon kemantaban iman kepada Allah SWT. Sebab kita pun hanya manusia biasa yang sangat lemah dalam menghadapi godaan setan yang tiada pernah berhenti.

1.       Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu

Seseorang yang selalu mengingat Allah SWT dimana dan kapanpun dia berada niscaya hatinya akan selalu tenang dan lurus. Di tempat yang rawan atau dalam situasi rumit dia tetap tenang sebab dia ingat selalu ada Allah SWT yang menemaninya dan membantu urusan tersebut. Di tempat sepi, di saat dia sendiri, atau di tempat yang berpotensi maksiat pun dia tidak tergugah hatinya untuk melakukan maksiat sebab dia ingat akan Allah SWT.

2.       Dan bersyukur kepada-Mu

Puncak dari keimanan tersebut adalah tumbuhnya rasa syukur di dalam hatinya. Dia akan selalu bersyukur dalam situasi apa pun. Bersyukur tidak hanya mensyukuri nikmat Allah SWT semata, namun juga mensyukuri setiap hal-hal yang di mata manusia sering dicap sebagai masalah. Karena tentu saja setiap masalah apa pun yang terjadi di dunia ini adalah atas izin Allah SWT demi “kebaikan” manusia itu sendiri.

3.       Serta agar bisa beribadah dengan baik kepada-Mu

Proyeksi wujud rasa syukur tersebut diperihatkan dalam bentuk ibadah kepada Allah SWT dengan sebaik mungkin. Sholat tepat waktu, rajin sholat sunnah, sedekah teratur, rutin mengaji, dll.

Tiga hal tersebut merupakan sebuah keindahan dan kenikmatan apabila kita sebagai hamba Allah SWT ini selalu memilikinya kapanpun dan dimanapun. Di pihak lain, kapanpun dan dimanapun juga setan tiada pernah henti untuk menggoda manusia agar meninggalkan hal-hal tersebut. Untuk itulah doa tersebut dapat mulai kita biasakan baca setelah kita usai sholat. Kita mohonkan agar Allah SWT selalu menjaga kondisi iman kita tetap dalam posisi prima. Insya Allah bila sudah demikian hidup kita akan terasa lebih bahagia =)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top