Assalamu'alaikum, bismillah
Mendoakan kebaikan-kebaikan kepada orang-orang yang kita sayangi memang sudah menjadi fitrahnya manusia yang ingin melihat orang yang kita sayangi untuk berbahagia. Akan tetapi tidak mendoakan kejelekan-kejelekan kepada orang yang telah menyakiti kita pun juga telah menjadi nasihat-nasihat bijak yang sering terdengar di telinga. Seringkali kita mengetahui sebab larangan untuk mendoakan kejelekan itu alasannya adalah karena tidak ada manfaatnya dan hanya akan merugikan diri kita sendiri. Namun mungkin kita tidak tahu asal muasalnya seperti apa kok bisa kita sendiri yang merugi jika kita mendoakan kejelekan orang lain, toh kan orang itu yang menanggung ketidak enakan atas doa kita yang terkabul, bukan kita. Nah kali ini kita akan sharing bersama-sama mengenai hal tersebut, mudah mudahan pemikiran saya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat untuk Anda sekalian =)
Dalam islam, Allah SWT tidak pernah menolak doa-doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya. Terlebih lebih jika hamba tersebut adalah hamba yang sangat patuh dan taat dalam berdoa, serta tak pernah henti-hentinya untuk bersabar dalam melantunkan doa tersebut setiap selesai sholat. Sebab Allah SWT pun memiliki sifat malu kepada hamba-Nya yang demikian, itu menjadi bukti bahwa Allah saangat sangat kepada hamba-Nya.
Namun demikian tidak serta merta setiap doa itu selalu langsung seketika itu juga dikabulkan oleh Allah SWT. Allah perlu menilai kesungguhan dan keseriusan orang tersebut dalam memohon, serta melihat kepantasan orang tersebut untuk diberi amanah jikalau doanya sudah dikabulkan. Dan yang lebih penting lagi, Allah lebih tau mana yang terbaik bagi manusia. Bisa jadi yang manusia anggap baik ternyata buruk dimata Allah, dan sebaliknya.
Tata urutan terkabulnya doa menurut waktunya terbagi menjadi 3:
1. Doa yang dikabulkan seketika itu juga
2. Doa yang ditunda waktu terkabulnya
3. Doa yang dikabulkan dengan diganti yang lebih baik menurut Allah SWT
Jadi kesimpulannya adalah tidak ada yang namanya doa itu ditolak oleh Allah SWT bagi orang-orang yang beriman. Kita lihat saja dari ketiga urutan waktu tersebut doa kita masuk di kategori mana.
Perihal masalah doa memohon kejelekan atas orang-orang yang menyakiti kita, beginilah kerugian yang akan timbul pada diri kita sendiri.
Seperti pada tata urutan waktu terkabulnya doa di atas, dapat kita simpulkan bahwa perbandingan peluang untuk dikabulkannya doa saat itu juga adalah sangat kecil bila dibandingkan dengan ditundanya doa atau diganti dengan yang lebih baik. Sungguh orang-orang yang sudah dianggap pantas oleh Allah SWT yang doanya mudah dikabulkan. Tentu saja proses “memantaskan diri” itu bukan merupakan proses yang mudah dan singkat. Butuh kesabaran dan kegigihan yang luar biasa untuk tetap menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Misalnya hal itu ditempuh dengan rajin melakukan puasa senin kamis, setiap malam bangun untuk bertahajud, rutin melakukan sunnah rawatib seusai fardlu, dan sebagainya. Intinya butuh pengorbanan untuk membuktikan kepantasan di hadapan Allah SWT.
Suatu ketika ada seseorang yang telah menyakiti kita, entah itu menipu, mencuri, atau lain-lain. Lalu setelah kita sholat seperti biasa kita memanjatkan 3 doa dengan sistematika seperti ini (hanya contoh):
Doa Pertama : ya Allah semoga saya bisa penempatan di Inspektorat Jenderal
Doa Kedua : ya Allah semoga saya memperoleh jodoh yang cantik paras imannya
Doa Ketiga : ya Allah semoga Si X yang nyerempet mobil saya tadi pagi ditabrak Truk Tronton
Ketiga doa tersebut sudah kita kirimkan kepada Allah SWT. Namun kita kan tidak tau doa mana duluan yang akan dikabulkan. Jika ternyata di antara ketiga doa tersebut justru yang dikabulkan adalah doa urutan ketiga, yakni Si X tertabrak Truk Tronton, lantas apa untungnya untuk kita? Jika ternyata Allah SWT sudah menganggap diri kita pantas untuk dikabulkan doanya karena kita telah melakukan banyak hal untuk membuktikan kepantasan diri di hadapan Allah SWT, kita telah berkorban banyak hal demi itu dan akhirnya Allah SWT memberikan predikat “PANTAS” itu ke diri kita. Dia hanya tinggal menunggu doa apa yang kita inginkan untuk dikabulkan, eh ternyata yang keluar di mulut kita adalah doa untuk kejelekan orang lain. Alangkah meruginya diri kita sendiri atas semua pengorbanan kita tadi.
Alangkah beruntungnya kita seandainya doa yang ketiga kita mohonkan misalnya adalah “ya Allah jadikanlah saya milioner di usia 30 tahun” jika kita tau doa nomor tiga itu yang akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Begitulah logika sederhananya mengapa islam sangat melarang umat untuk berdoa yang jelek-jelek sebab itu hanya akan merugikan dirinya sendiri. Sebab tanpa kita minta pun pasti Allah SWT sudah maha adil kok. Setiap hal dan perbuatan yang dilakukan oleh manusia akan dipertanggungjawabkan dengan seadil-adilnya di akhirat kelak bahkan untuk dosa yang sebesar debu. Peradilan yang paling adil dan tidak akan ada yang dirugikan adalah peradilan Allah.
Justru poin plusnya jika kita tidak nanggepin orang-orang yang menyakiti kita adalah kita bisa memetik buah pahala dari Allah atas kejadian menyakitkan tersebut, sebab Allah senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar. Mudah-mudahan kita bisa menjadi manusia yang lebih sabar dalam menghadapi segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar