Senin, 12 November 2012

Coretan Tangan Ariel

Tidak ada komentar:


ARIEL PETERPAN, di dalam kotak persegi empat yang membatasi segala angan-angannya, menulis sesuatu yang berhasil diabadikan dalam sebuah foto. Tulisan yang benar-benar menceritakan tentang curahan hatinya selama ini, benar-benar masih seperti Ariel, dengan gaya bahasa yang khasnya dia mengungkapkannya secara tersirat.




Untuk menghindari kurang jelasnya tulisan yang tertera di foto tersebut, saya menuliskan kembali tulisan disini.


JIKA SAYA BERCERITA SEKARANG
MAKA ITU HANYA AKAN MEMBUAT SEBAGIAN ORANG2 MEMAKLUMI SAYA
DAN SEBAGIAN LAGI AKAN TETAP MENYALAHKAN SAYA

TETAPI ITU JUGA AKAN MEMBUAT MEREKA MEMAKLUMI DUNIA
YG SEHARUSNYA  TIDAK DIMAKLUMI. DAN TAK ADA YANG DAPAT
MENJAMIN APAKAH, SEMUA DAPAT MEMETIK HAL YANG BAIK DARI
KEMAKLUMAN ITU, ATAU HANYA AKAN MENGIKUTI KEBURUKANNYA.
MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM

JIKA SAYA BERSUARA SEKARANG
MAKA ITU HANYA AKAN MEMBUAT SAYATERLIHAT SEDIKIT LEBIH BAIK
DAN BEBERAPA LAINNYA TERLIHAT SEDIKIT LEBIH BURUK SEBENARNYA
MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM

JIKA SAYA  BERKATA SEKARANG
MAKA AKAN HANYA ADA CACI MAKI DARI LIDAH INI 
DAN TERIAKAN KASAR TENTANG KEMUNAFIKAN
SERTA CEMOOHAN HINA PADA KEADILAN
MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM

SAYA HANYA AKAN BERCERITA KEPADA TUHAN,
BERSUARA KEPADA YANG BERHAK,
BERKATA KEPADA DIRI SENDIRI,
LALU DIAM KEPADA YANG LAINNYA.
LALU BIARKAN SELEKSI TUHAN BEKERJA PADA HATI SETIAP ORANG.

BARESKRIM, 2010

Sekali lagi bukan masalah kasus video porno yang sedang membelenggu Ariel, namun bagaimana dia mampu mencitrakan perasaannya dalam sebuah syair yang berkarakter khas itulah yang mengukuhkan identitasnya tetap sebagai Ariel musisi handal (yang kini sedang meredup).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top