Banyak kami temui, mereka yang selalu membaca Alquran ...
Bahkan tak jarang pula, banyak dari mereka yang suka mengikuti kajian ...
Namun,
Bolehkah kami bertanya ...
Ijinkan kami mengeluh padamu ...
Apa yang terbesit dalam benakmu ketika kau tak lagi paham bahwa pacaran itu haram ...
Apakah kau punya cara sendiri agar pacaran tak mampu dikatakan haram ...
Atau mungkin, hubungan itu tak mau kau istilahkan dengan pacaran ...
Atau kalau memang benar, kau kecualikan keharaman ini dalam prinsip hidupmu ...
Tapi semua itu tak berarti bagi kami,
Justru kami semakin yakin, bahwa sebenarnya tak ada lagi ke-khusyu'an dalam ibadahmu ...
Sungguh kau pun sama seperti mereka ...
Mereka yang memiliki semangat keislaman tinggi tapi tidak memiliki pengetahuan-pengetahuan tentang islam ...
Mereka yang tak punya wibawa sekalipun dihadapan kami ...
Kami tak mau ..!
Pastilah kami tak berharap bersamamu ..!
Kami percaya, bahwa kau yang seperti itu bukanlah yang tertulis dalam Lauhul Mahfudz untuk diri kami ...
Bagaimana kau bisa menghargai orang tua dan keluarga kami kelak ...
Kalau saat ini kau tak mampu menghargai kami ..!
Bagaimana kau bisa menjadi tuntunan kami kelak ...
Kalau saat ini kau tak peduli dengan tuntunan Rabb mu ..!
Jangan terus kau berdoa jika kau masih saja bermain-main dengan hubungan harammu ..!
Berhentilah berharap untuk mendapatkan kami ..!
Karena pacaran adalah bukti kau telah merendahkan kami ..!
Semoga kau mampu merasakan,
Bahwa kami masih menunggu ...
Menunggu saat-saat kau meminangku dengan kesholehanmu ...
"Sesuatu yang pertama kali hilang dari agama kalian adalah khusyu' dan sesuatu yang paling terakhir hilang dari agama kalian adalah shalat."
(Hudzaifah, Hilyatul Auliya' "I/281)
(Sumber : Ramadifta.blogspot.com – Aku Mengerti Bagaimana Shalatmu)
Sebuah takdir datang menimpa kehidupan seseorang. Suatu kejadian menghampiri di sela-sela kesibukan manusia. Dan beberapa hal kecil lainnya yang sebagian orang menyangka adalah sebuah kebetulan yang tak pernah mendapat perhatian. Tak pernah terpikirkan kah bahwa setiap tetesan air embun yang menetes dari daun pepohonan jatuh ke tanah terjadi atas seizin Allah. Sebuah butiran debu yang terbang dihembuskan sentuhan angin dari suatu tempat ke tempat lainnya pun atas kehendak Allah. Lalu bagaimana dengan hal-hal yang sering dianggap kecil. Lalu bagaimana dengan kejadian-kejadian besar dan takdir yang datang pada seseorang. Semua itu, tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Itu artinya selalu ada sebab dan akibat. Tidak akan terjadi suatu hal, tanpa hal lain yang mendahuluinya sebagai sebab.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka" (Surah Ar-Rad: 11)
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka" (Surah Ar-Rad: 11)
Sebelum seseorang lahir di dunia, mereka telah ditetapkan takdir dan mereka masing-masing. Seiring berjalannya waktu, sadar atau tidak bahwa manusia mulai mengubah takdir mereka masing-masing dengan amal dan perbuatan yang ia lakukan. Entah yang semula telah ditakdirkan baik, kemudian bergeser menjadi buruk karena amal perbuatannya yang buruk. Sebab Allah tidak akan mengubah takdir seseorang, kecuali orang tersebut yang berusaha menjadikan takdir itu berubah. Tidak peduli apakah usaha itu positif atau negatif, janji Allah tidak akan pernah berubah. Beruntung sekali orang-orang yang sengaja atau tidak telah mengubah dan memperbaiki takdirnya dengan amal ibadah dan perbuatan yang positif sehari-hari.
Rezeki memang telah ditetapkan sebelumnya, namun Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk mengubah. Jodoh, memang tulang rusuk tak akan tertukar, namun jika Allah SWT berkehendak maka apa yang terjadi terjadilah. Bukan berarti lantas tulang rusuk akhirnya bisa tertukar atas izin Allah, tetapi ibarat sebuah cincin permata yang akan disematkan pada jari manis manusia, ketika pada awalnya sebuah cincin berwarna perak adalah cincin dengan ukuran yang sangat pas di tangan fulanah, namun seiring perkembangan waktu rupanya tangan fulanah menjadi semakin besar, sehingga kini cincin dengan ukuran yang pas di tangannya adalah cincin berwana emas. Kemudian ada fulanah lain yang lebih pas memakai cincin berwarna perak tadi. Maka kedua cincin tersebut, perak dan emas, telah menemukan jari tangannya masing-masing, mereka tidak tertukar. Dalam hal ini, tidak ada istilah bahwa cincin itu tidak pantas untuk fulanah itu, tapi istilah yang tepat adalah : Allah telah memberikan cincin kepada pemilik yang pantas.
Ketika ingin memakai cincin dengan ukuran yang besar, maka besarkan jari tangan dulu. Ketika inginkan rezeki dan jodoh yang membawa berkah, maka tingkatkan kualitas ibadah dan kualitas diri terlebih dahulu. Banyak waktu yang Allah berikan untuk meningkatkan itu semua. Ketika Allah semakin lama mempertemukan seseorang dengan jodohnya, berarti Allah memberi kesempatan kepada orang itu untuk memperoleh jodoh yang semakin baik, jika orang tersebut terus memperbaiki dirinya selama masa menunggu tersebut.
Dulu, kota Yogyakarta tidak ada apa-apanya dibandingkan Semarang. Yogyakarta hanya sebuah ibukota provinsi kecil di pojok selatan provinsi Jawa Tengah. Sedangkan Semarang adalah kota besar sekaligus ibukota salah satu provinsi besar di jawa. Dengan infrastruktur dan tempat pelayanan masyarakat yang lengkap, praktis Semarang menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang untuk bertempat tinggal di Semarang. Namun kini Yogyakarta berhasil membalik keadaannya menjadi salah satu kota favorit dalam range Jawa Tengah – Jogja, bahkan di lingkup pulau Jawa. Sebab Yogyakarta telah dianggap pantas dan layak, maka banyak orang yang berbondong-bondong singgah ke kota itu, baik itu orang biasa sampai orang-orang penting dan acara-acara penting diselenggarakan di kota itu.
Ketika club sekelas Manchester United akan berkunjung ke Indonesia pada tahun 2009. Berbagai hal dilakukan oleh Indonesia untuk memantaskan negara ini dalam rangka menyambut kedatangannya. Di berbagai jalan terlihat spanduk dan baliho para pemain MU. Di televisi pun banyak iklan yang mempromosikan kedatangan club raksasa Inggris tersebut. Ketika hampir datang, justru terjadi ledakan bom di hotel tempat pemain MU akan menginap, JW Marriot. Akibatnya, bintang sepakbola Manchester United membatalkan niatnya ke Indonesia, sebab Indonesia masih dianggap tidak pantas.
Begitu pula masalah rezeki dan jodoh, mereka akan datang sesuai dengan kepantasan seseorang. Bersyukurlah orang-orang yang telah dipertemukan dengan jodohnya. Namun lebih bersyukurlah orang-orang yang belum dipertemukan untuk itu, sebab berarti ada kesempatan untuk meningkatkan kualitas dari itu semua untuk mendapatkan yang lebih baik, asalakan orang itu memang selalu memperbaiki dirinya selama masa menunggu itu.
Kadang sering terjadi, dua orang yang sudah saling mengenal dan sering sekali bertemu, tapi mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya dia adalah jodoh yang dicari selama ini. Sebab amal ibadah mereka masih kurang. Allah masih belum menganggap mereka pantas untuk berjodoh.
Jangan gunakan logika manusia jika ingin dapatkan jodoh yang saleha. Jika logika manusia mengatakan bahwa siapa yang cepat maka ia akan dapatkan yang terbaik, dan yang terakhir akan dapatkan sisa-sisa. Namun justru wanita saleha ialah dia yang terus bersembunyi di balik dinding ketaqwaannya untuk terus menunggu pangeran. Sambil terus belajar bagaimana menjadi istri yang baik dan benar karena Allah, sehingga memang tidak ada waktu bagi para wanita tersebut untuk bermain bersama dunia, sebab waktunya telah disibukkan untuk terus memperbaiki dan memantaskan diri. Dan para lelaki yang memperhatikan hal tersebut, akan terus mencari mereka.
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang ingin berlari mendahului waktu
Sebab pemenang akan selalu cepat
Namun aku tak peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang ingin melihat sesuatu nan rupawan
Sebab yang elok selalu indah di mata
Namun aku tak peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang termakan candu mendengar desir yang merdu
Sebab telinga akan terbuai dengan lembutnya suara
Namun kali ini tidak
Aku tak peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang menyisihkan siapa saja yang terlambat
Sebab keindahan akan disirnakan oleh yang lebih cepat
Namun sungguh kali ini tidak
Aku tak akan peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang membuat hitam tampak lebih gelap dari putih
Ataupun putih yang tampak lebih cerah
Namun semua akan tampak abu olehku
Sebab aku tak peduli lagi
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang menjadikan tawa terlihat lebih membahagiakan
Walaupun selebih itu tak terlihat demikian olehku
Karena sungguh aku ingin tak pedulikan itu
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang silau oleh kilau bebatuan permata
Meskipun kerikil tak kan memancarkan sinar
Namun kali ini tidak
Aku tak peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang ingin berlari mendahului waktu
Sebab pemenang akan selalu cepat
Namun aku tak peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang ingin melihat sesuatu nan rupawan
Sebab yang elok selalu indah di mata
Namun aku tak peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang termakan candu mendengar desir yang merdu
Sebab telinga akan terbuai dengan lembutnya suara
Namun kali ini tidak
Aku tak peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang menyisihkan siapa saja yang terlambat
Sebab keindahan akan disirnakan oleh yang lebih cepat
Namun sungguh kali ini tidak
Aku tak akan peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang membuat hitam tampak lebih gelap dari putih
Ataupun putih yang tampak lebih cerah
Namun semua akan tampak abu olehku
Sebab aku tak peduli lagi
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang menjadikan tawa terlihat lebih membahagiakan
Walaupun selebih itu tak terlihat demikian olehku
Karena sungguh aku ingin tak pedulikan itu
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Yang silau oleh kilau bebatuan permata
Meskipun kerikil tak kan memancarkan sinar
Namun kali ini tidak
Aku tak peduli
Aku tak peduli lagi dengan logika ku
Sebab ku ingin coba pahami logika Mu
Aku tak ingin mendahului waktu terindah yang telah Kau tetapkan
Aku ingin melihat indah yang sesungguhnya di mata Mu
Aku ingin mendengar yang benar-benar merdu untuk telinga ku
Aku tak ingin terburu karena Engkau telah sediakan itu untuk ku
Sehingga aku akan dapatkan putih yang memancarkan cahaya di saat gelap
Sehingga senyum yang tersungging di bibir ku ialah sesungguhnya kebahagiaan
Sebab ku ingin dapatkan permata paling indah di dunia ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar