Lemontea… sebuah nama minuman kah, atau makanan, atau sebuah nama seseorang?? Atau mungkin juga merk sepatu sekolah, atau sebuah toko mainan di pinggiran jalan… terserah apapun itu penggunaannya dalam sebuah nama istilah, Lemontea pernah dijunjung namanya sebagai sebuah nama band asal Surakarta. Band yang telah didesain untuk siap go café café dengan bertitik awal pada sebuah restoran ternama Soloresto yang dengan gagahnya menggelar sebuah audisi band untuk untuk mengisi acara live musicnya setiap malam minggu.
Mendengar berita itu, para penggawa Lemontea band® pun segera melakukan gebrakan-gebrakan dalam bermusik. Lagu-lagu hits andalan mereka segera di daur ulang. Latihan demi latihan pun mereka lakukan secara ‘bergilir’ antar personel. Kemudian tidak lupa satu hal yang paling penting adalah pemberian nama band karena Lemontea sendiri baru disahkan setelah lulus audisi di antara puluhan nama lainnya, dengan kandidat finalnya adalah Papermint band, Mivie band, dan Lemontea band itu sendiri. Akhirnya Lemontea pun terpilih sebagai nama band. Dengan menggunakan CV ala kadarnya, para personel melesat ke Soloresto untuk mengumpulkan CV itu dengan melewati 2 (dua) buah kecelakaan besar hanya dalam jarak seratus (100) meter.
Berikut ini adalah source asli dari CV Lemontea band yang akhirnya berhasil mendapat panggilan manggung dari Soloresto sekitar dua bulan kemudian, selamat menikmati…
=====================================================
Tentang Lemontea...
Nama Lemontea resmi dikibarkan sejak kamis 14 Agustus 2009 kemarin. Nama Lemontea
sendiri mencerminkan musik yang kami usung, yaitu bertemakan cinta dan kehidupan.
Menurut kami, Cinta dan kehidupan ini dapat dianalogikan seperti rasa Lemontea, kadang
manis, kadang asam dan ada juga pahit-pahitnya. Dan karena itulah kami sepakat memberi
nama Lemontea. Lagu-lagu kami yang bertemakan hal ini diharapkan bisa membuat orang
mengerti bahwa sesuatu itu tidak selalu menyenangkan (manis), kadang kala bisa menjadi
menyebalkan (asam) atau bisa sangat menyakitkan (pahit).
Walaupun begitu, bukan berarti kami membawakan musik yang mendayu-dayu sedih
melulu karena Cinta. Cinta itu luas, bukan hanya Cinta kepada kekasih, tapi juga kepada
sahabat, teman, orang lain, alam sekitar bahkan Cinta kepada kehidupan. Cinta kepada
kehidupan membuat orang bisa mengerti bahwa Hidup hanya sekali, dan pada akhirnya
membuat seseorang mengerti bahwa hidup akan sia-sia jika tidak dimaknai.
Lemontea sendiri lahir dari proyek ‘Khayalan Tinggat Tinggi’ beberapa anak kuliahan yang
sejak lama ingin punya band besar dan terkenal. Namun karena kekurangan personil,
beberapa anak kuliahan tersebut tidak pernah kesampaian niatnya, bahkan untuk membuat
band yang bisa tiap minggu rutin bertemu saja sulit. Namun dengan niat dan usaha yang
keras maka lahirlah Lemontea...
Siapa-Siapa Dibalik Lemontea...
Para personel Lemontea terdiri atas beberapa anak bangsa yang berasal dari berbagai
penjuru tanah air, diantaranya :
Vokal : Adit, Arif(2)
Gitar : Arif, Gilang(2), Nanza, Dinar(2)
Bass : Gilang, Nanza(2)
Drum : Abul, Fahmi
Keyboard : Dinar
Dendang Lemontea...
Lemontea pada saat ini telah terbukti produktif menghasilkan lagu-lagu hits. Ini terbukti
dengan karya-karya lemontea yang easy listening namun tetap memiliki lirik yang
berkualitas. Beberapa lagu yang biasa Lemontea bawakan di antaranya : Mentariku,
Mengharap Hadirmu, Selalu Cinta, Melukis Mimpi, Pada Waktunya, Penantianku, dan
lain-lain. Beberapa personil Lemontea yang paling aktif menulis lirik lagu adalah Dinar
yang sangat mengidolakan Peterpan dan juga Arif yang suka membaca-baca puisi
sebagai sumber refensi menulis lirik lagu.
Salah satu lagu Lemontea yang menjadi andalan adalah Mentariku yang ditulis oleh
Dinar. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang sedang mengalami dilema cinta yang
amat besar karena cintanya tak terbalas oleh sang pujaan hatinya. Dia berusaha
membebaskan dirinya dari belenggu cintanya dengan mencari pujaan hati lain. Namun
karena dia telah menganggap sang pujaan hatinya sebagai sosok yang sangat sempurna
maka sangat sulit baginya untuk mencari pujaan hati yang baru. Walau begitu dia yakin
bahwa suatu saat nanti dia akan menemukan mentarinya, sang pujaan hati barunya, dan
melupakan sang rembulan, pujaan hatinya yang dulu. Karena mentari lah penguasa
langit, satu-satunya yang mampu menundukkan rembulan ...
Mentariku
Ku selalu membandingkan lainnya denganmu
Dan selalu tak ku jumpai dirinya
Mungkin oh mungkinkah ku terlalu lambat tuk berlari
Oh ataukah ku hanya diam tak melangkah
Bantu aku tuk melewati malam panjangku
Menjauh dari bayang rembulan yang ku takutkan
Ku mohon cepat oh waktu
Dan bila nanti ku kan temui sang mentari
Yakin akan hangat sinarnya warnai dunia
Luluhkan dinginnya rembulan oo ooh
Lagu Lemontea lainnya......
Mengharap Hadirmu
Tlah sekian lam
Ku tanggalkan asa
Melihat engkau bersamanya
Mengharap hadirmu
Untuk menuntunmu
Dan bangunkan dirimu
Dan biarkan aku tetap di sini
Melihat canda tawamu
Karena hanya itu yang mampu sembunyikan air mataku
Satu mimpi untuk hari ini
Satu harapan tuk melawan hari
Ku kan berdiri jelang indah pagi
Bersama langkah ini ku kan terus mencari
Dirimu
Melukis Mimpi
Detik waktu yang berganti
Akankah memberi arti
Masa lalu terlewati
Tak kan pernah terulang lagi
Suka duka canda tawa
Warnai hidup penuh makna
Namun jika smua sirna
Hilang sudah smua asa
Ku ingin melewati semua ini penuh arti
Melukis smua mimpi tuk wujudkan angan ini
Ku ingin melepas semua beban dalam diri
Yang slalu menghantui langkah hidup ini
To Be Continued...
=====================================================
Berminggu-minggu kemudian setelah pengumpulan CV ini, tidak ada kabar sama sekali diterima dari pihak Soloresto. Mungkin mereka lebih terlena dengan CV Dankustic band, rival terberat Lemontea selama (pra) audisi. Hingga akhirnya takdir lebih dulu menjemput. Lemontea band meninggal pada tanggal 1 September 2009, bersamaan dengan pengumuman USM STAN yang menyebutkan bahwa dua (2) orang personelnya harus hijrah ke Jakarta (baca artikel : CV Mivie band). Sehingga band yang baru setengah bulan lahir itu harus tewas seketika.
Sekitar satu bulan kemudian, saya (salah satu personel yang pindah tadi) mendapat telpon langsung dari Soloresto yang dengan suara memelasnya memohon-mohon dan merayu-rayu agar Lemontea band dapat tampil di acara live music malam itu juga. Sepintas saya merasa senang, sepintas lagi kecewa karena tentu saja itu hanyalah sebuah ketidakmungkinan mengingat telah adanya jarak membentang yang memisahkan antar personel. Kemudian dengan berjiwa kesatria, saya menolak permintaan tersebut, menolak impian untuk manggung dengan karya pribadi saya sendiri untuk pertama kalinya, menolak impian si kecil Lemontea band almarhum yang belum genap usianya 1 bulan.
Lalu saya memberitahukan hal tersebut kepada personel lain yang masih berada di Surakarta. Walaupun secara de facto Lemontea belum tercapai impiannya untuk manggung di Soloresto, tapi secara de jure impian tersebut telah terwujud berkat telpon dari Soloresto yang menandakan bahwa CV Lemontea band berhasil lolos seleksi alam, eh seleksi café.
Kini Lemontea, apakah hanya sebuah nama minuman? Atau makanan kah? Atau merk tas sekolah? Atau mungkin sebuah nama band….itu tergantung cerita dalam hati individu masing-masing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar